Pipet ukur: Mohr dan Serological
Waktu masih jadi mahasiswa aku gak pernah teliti pipet ukur tipe apa yg aku gunain dulu, pokoknya apa yg ada di laboratorium aku pakai utk praktikum. Nah, pas udah kerja kebetulan kerjanya ada hubungannya dengan laboratorium jadi tau kalau ternyata pipet ukur itu ada 2 tipe yaitu Mohr dan Serological. Waktu aku iseng search di google dengan keyword "apa perbedaan pipet ukur tipe mohr dan serological" aku gak menemukan website atau blog yang menjelaskan secara detail (Januari 2017), paling mesin pencari cuma mengarahkan ke laman tentang perkenalan alat lab. Tapi waktu aku search dengan keyword "what difference between mohr and serological pipette" barulah muncul beberapa laman yang emang menjelaskan perbedaan 2 tipe pipet ukur tersebut. Buat kalian yang males baca artikel dalam bahasa inggris, semoga penjelasan aku dibawah ini sedikit membantu.
Menurut sepengetahuan aku, pipet ukur tipe mohr itu selalu menyisakan sedikit larutan dibagian bawahnya sedangkan pipet ukur tipe serological tidak ada larutan yang tersisa di dalam pipet ukur. Misal kita punya pipet ukur tipe mohr dan serological yang masing-masing ukurannya 10ml. Kalau Mohr skalanya 0 - 10 ml, jadi nanti kalau buat memipet larutan pasti di dalam pipet ukur ada sisa sedikit dibagian ujungnya. Larutan itu gak bisa dikeluarin (sulit) karena memang didesign seperti itu. Tapi jangan khawatir, karena larutan yang kamu pipet ukurannya pasti 10ml. Sedangkan kalau Serological, skalanya 0 - 9, waktu kamu memipet nanti larutannya akan habis sama sekali (tidak ada sisa larutan didalam pipet ukur).
Masing-masing tipe pipet ukur mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kalau Mohr, misal kamu habis memipet larutan HCl kemudian pipet ukurmu kamu pakai lagi utk memipet Ammonia kalau nyucinya gak bersih bisa terkontaminasi meskipun dalam skala kecil terkontaminasinya. Sedangkan kalau serological, gak perlu khawatir terkontaminasi misal digunakan untuk berbagai larutan dan nyucinya kurang bersih karena tidak ada larutan tersisa dalam pipet ukur. Cuma kalau serological skalanya agak membingungkan (untuk aku) tertulisnya 10 ml tapi skalanya cuma sampai 9 ml, kalau misal mau pipet 5 ml pakai pipet ukur serological kapasitas 10 ml harus dihitung manual. Ya sebenarnya gak repot banget sih cuma enakan pakai pipet ukur tipe mohr kalau aku sih.
Kalau kalian mecahin pipet ukur jangan lupa dilihat tipe apa dulu ya, supaya gak salah beli. Laboran yang teliti gak mau lho, pipet ukur lain tipe padahal fungsinya juga sama. Dan kalau beli pipet ukur, kamu ngomongnya 25 ml tapi di skalanya cuma 24 ml jangan langsung bilang kesalahan produksi dari pabrik, itu pipet ukur tipe serological yang kamu beli.
Semoga bermanfaat dan kalau ada yang salah tentang penjelasan aku bisa di comment, nanti aku edit lagi :)
Update :
Mungkin dengan contoh gambar di bawah ini, akan mempermudah kalian dalam memahami perbadaan pipet ukur mohr dan serological
Pipet ukur serological, kapasitas 10 ml tetapi skala sampai angka 9 |
Pipet ukur mohr, kapasitas 5 ml tertulis di skala juga 5 ml |
Waahhh makasih banget, ini sangat membantu aku yang bingung bedanya serological pipett dengan Mohr pipett. Alhamdulillah, ada blog yang bahas..
ReplyDeleteTerimakasih kembali karena sudah menyempatkan membaca, semoga apa yg saya tulis bermanfaat.
DeleteMakasih
ReplyDelete