Makanan Jadul di Malang : Puthu Lanang


DokPri


Malam itu (15-2-2018) aku sedang suntuk karena beberapa rencana long weekend gagal, mulai rencana ke Bali yang jadwalnya tidak pas dengan kerjaan, lalu tiba-tiba pengen “pulang mbantul” dan gagal juga karena sedang tidak ada orang disana, tidak mau dirumah ketika long weekend dan tidak mau menyerah juga untuk mencoba opsi wisata lain, akhirnya aku memutuskan maen ke Kota Kediri tapi nyatanya zonk juga karena penginapan yang on budget udah abis, yawes lah di Malang saja.

Sebagai warga pendatang yang baik di Kota Malang, ke-gabutanku malam itu aku isi dengan hal positif yaitu googling makanan legendaris di Kota Malang yang belum pernah aku coba dan aku menjatuhkan pilihan pada Puthu Lanang. 

Pegawai Puthu Lanang selalu sibuk melayani pembeli

Singkat cerita, Puthu Lanang ini adalah penjaja makanan tradisional (puthu, cenil, klepon dan lupis) yang sudah ada sejak 1935. Mereka klaim sebagai penjaja makanan tradisional tertua di Kota Malang. Namanya sudah tersohor, baik untuk warga Malang asli maupun dikalangan wisatawan. Selain karena sudah lama berdiri dan punya banyak langganan juga karena banyak yang me-review Puthu Lanang di internet.

Menulis menu dan daftar harga diatas cermin, ikonik

Mencari lokasi Puthu Lanang sendiri bukanlah perkara sulit karena sudah ada di google maps dan letak berjualannya juga strategis, yaitu didekat jalan besar (Jln Jaksa Agung Suprapto, Kota Malang) atau orang biasa bilang di depan gang buntu Celaket. Salah satu tanda makanan ini enak adalah banyaknya mobil dan motor yang terparkir disekitar gang buntu tersebut dan tentu saja banyaknya pengantri yang memadati tempat jualan Puthu Lanang yang bisa dibilang sangat sederhana dan ala kadarnya tetapi justru disitu kita seperti diajak menjelajahi waktu pada jaman dulu, autentik!

Aroma khas harus puthu tercium cukup kuat ketika aku baru saja memarkirkan motor di dekat diler Kawasaki yang memang lokasinya bersebelahan dengan tempat jualan Puthu Lanang. Beruntung ketika aku sampai disana tidak terlalu ramai pengantri, karena penasaran dengan semua rasa jajanan pasar mereka, akhirnya aku memilih campur yang antrinya dalam 1 porsi seharga Rp 10.000 aku mendapatkan cenil, puthu, lopis dan klepon. Langsung saja aku bergegas pulang karena tak sabar untuk menikmati jajanan pasar ini dalam keadaan hangat-hangat. Oya, sebenarnya di Puthu Lanang juga disediakan kursi plastik untuk pengunjung yang mau menikmati jajanan pasar on the spot tapi aku tidak mau, selain karena hujan, aku juga single yang takut baper, berat kata Dilan.

Dan ini lah penampilan campur-campur ala Puthu Lanang : 

DokPri


Ya, aku setuju penampilannya biasa aja tapi kamu harus merasakannya untuk mengamini pendapat orang-orang yang mengatakan jajanan pasar ini enak, beda sama kebanyakan. Rasanya enak, gurih dan manisnya pas, mungkin karena resep rahasia mereka dan pilihan bahan yang berkualitas sesuai tagline mereka atau bisa juga karena sugesti yang mengatakan ini enak lalu aku pun meng-iyakan, gak tau tapi menurutku ini enak. Porsinya terlihat sedikit dan tak mengenyangkan tapi tunggu dulu, ini sedikit tapi berisi lho jadi aku sudah sangat-sangat kenyang dan butuh teman makan untuk menghabiskannya.

Kayaknya dari kemarin aku nulis tentang makanan jadul di Malang ya, emm mungkin my current mood tapi terlepas dari hal itu harus diakui di Kota Malang memang banyak banget makanan tradisional yang sudah eksis sejak puluhan tahun dan itu menjadi salah satu daya jual mereka selain rasa tentunya. Well, harus kita akui kalau mempertahankan pamor itu tidak mudah ditengah sengitnya persaingan dunia usaha kuliner dan gempuran makanan asing yang mulai menjadi trend di Indonesia, mari kita beri apresiasi kepada mereka pelaku usaha yang masih bisa bertahan puluhan tahun, dari generasi ke generasi dengan cara membelinya (tentu saja), me-review nya dan meng-upload makanan atau tempat usaha mereka di sosial media kita. Kita tidak anti asing tetapi alangkah baiknya makanan kita menjadi raja di negeri sendiri, percayalah mendirikan itu susah tapi jauh amat susah mempertahankan, inovasi itu perlu dan dengan kekuatan sosial media niscaya semua serba mungkin.     

3 comments:

  1. terimakasih infonya
    jangan lupa jaga kesehatan dengan minum Deejus Herbal menyediakan dan membuat bermacam resep herbal seperti sarang semut papua, prunes, bawang lanang, bee polen, cumalembaja, serta olahan madu untuk kesehatan Anda

    ReplyDelete
  2. Agen Slot Terbaik

    Agen Situs Terbaik
    Situs Agen Judi Online
    https://bit.ly/2ZoLZDA


    • Bonus New Member 120%
    • Bonus Deposit Harian 5%
    • Bonus Happy Hour 25%
    • Bonus poker 20%

    Untuk info lebih lanjut bisa menghubungi kami di :
    WA : 081358840484
    Facebook : Game Slot Online

    ReplyDelete