Manusia itu bersandiwara
Sebenarnya mau
nulis ini sejak kemarin, sejak aku masih sedekat urat nadi dengan dia yang aku
harap adalah masa depanku tapi karena kita lebih senang ngobrol hingga larut
malam sehingga waktu nulisku tersita tapi gak apa-apa, terima kasih mas, aku
bahagia.
Sekarang aku lagi
kerja, memanfaatkan waktu yang ada untuk menulis sebelum ide nya ilang. Btw,
ini bukan tulisan seperti biasanya yang fun,
emmm bisa dibilang ini curhat tersurat supaya nanti kalau pikiranku udah
“sehat” aku bisa senyum geli atau menarik pelajaran darinya, semoga!
Terserah mau
dibilang alay curhat di blog, sekali lagi terserah itu bukan urusanku.
Kata Netral cinta
itu gila, ya aku setuju karena datang tanpa permisi. Banyak lagi sih judul lagi
yang menjelaskan tentang cinta dengan aneka rupa warnanya, tergantung versi
kamu yang mana.
Kesepian dan timing
yang pas, aku mengizinkan dia untuk masuk. Dari awal sebenarnya sudah
meragu karena banyak hal yang harus dikompromikan jika aku memilih bersama dia.
Tapi sekali lagi cinta itu gila, aku membiarkan dia masuk, semakin hari semakin
dalam dan aku masuk dalam perangkapmu. Aku gak tau, sekiranya sopan atau tidak
menyebut “perangkap” karena semua atas persetujuan berdua, entahlah.
Sebenarnya ada
banyak hal yang aku yakin dari awal “ini cuma permainan”, ya permainanmu dan
juga permainanku tapi karena kita sedang ‘butuh’ permainan itu, kita menikmati,
mungkin ini esensi dari manusia itu bersandirwara.
Mau bagaimana pun
juga, aku tetap berterima kasih sama kamu Mas, aku bahagia sesaat dengan kamu,
saat ini sedang hujan dan aku rindu kamu. Kata temen sablengku, “nothing to lose”.
Aku sekarang
sedang terbiasa tanpa kamu lagi, aku yakin kamu juga. Dulu kita pernah janji
untuk tidak saling menyakiti tapi itu hanya harapan, bukankah harapan belum
tentu jadi kenyataan? baiklah kita terima itu dengan lapang dada.
Ada yang aku
sesali dari selesainya ini semua, bukan kenapa pernah dekat dan mengizinkanmu
masuk tetapi pertemanan kita yang semula sangat baik selama bertahun-tahun
menjadi seolah asing. Bahkan mengabaikan sapa pun biasa, hei mas kamu kenapa?
Aku mau berteman denganmu seperti dulu, udah itu aja.
Terima kasih mas,
untuk semua pelajarannya. Kalau jodoh gak kemana, selalu bahagia disana ya,
jangan lupa makan dan jangan tidur malam-malam!
No comments:
Post a Comment