Nyaris tertipu (?)
Sudah
1 tahun ini, aku berjualan furniture online. Platform yang sering aku gunakan
untuk berjualan adalah olx, selain instagram dan facebook. Lalu sekarang sudah
mulai gelar dagangan di ecommerce Tokopedia. Selama 1 tahun berjalan, Alhamdulillah
semua baik-baik saja. Maksudnya meskipun berjualan online, aman dari tindak
penipuan padahal aku dulu menerapkan sistem full amount ketika barang sampai di
customer dan rata-rata customerku luar kota semua.
Tetapi
tidak selamanya kita bertemu orang baik, contohnya hari ini (18-12-2017), 8
menit setelah aku posting barang di olx ada seseorang perempuan yang WA untuk
order barang. Perempuan itu mengaku bernama Anah Rohmah warga Bekasi barat.
Sebagai penjual seneng dong, dagangannya mau laku apalagi mau dibeli 5 pcs dan
gak pake nawar.
Awalnya
aku sempat terpikirkan untuk melakukan transaksi melalui rekber atau Tokopedia,
jadi biar sama-sama gak insecure. Belum sempat keinginan itu aku utarakan,
orangnya seolah sudah deal dan hendak transfer. Berhubung ini tanggal 18 dan
menurut aku itu tanggal tua secara alam bawah sadar aku mengiyakan untuk
transfer antar bank langsung, ya aku pikir perempuan ini sudah terbiasa belanja
online kali ya makanya bisa langsung percaya dan aku memang gak ada sedikit pun
niatan untuk menipu, setelah transfer pasti langsung aku kerjakan orderannya.
Kembali
ke kata-kata ku tadi, gak setiap waktu kita beruntung bertemu dengan orang baik
dan hari ini aku sedang tidak beruntung. Singkat cerita, setelah deal dengan
harga barang dan ongkir tiba-tiba orangnya mau transfer memakai rekening ponsel
mandiri e-cash. Berhubung aku “kutu buku” offline dan online, artikel tentang
modus penipuan mandiri e-cash sudah banyak aku baca jadi bisa dibilang
penipunya salah sasaran :D dan karena aku malas berdebat untuk hal yang
merugikan, nomor si penipu langsung aku block.
Temen-temen
yang berjualan online secara “direct” tanpa e-commerce hati-hati ya, karena
sekarang sudah banyak modus penipuan. Kalian kan melek teknologi, buktinya bisa
jualan online, sempet-sempetin dong baca artikel tentang modus-modus penipuan,
si penipu terus belajar bagaimana caranya nipu, mereka upgrade “ilmu menipu”
kita juga harus upgrade ilmu menangkal niat jahat mereka. Jangan sampai kita
kalah pinter daripada para penipu.
Aku
gak tau ya, kalau chatting itu aku lanjutin dan menuruti semua permintaan
perempuan itu apakah berujung untung atau buntung, instingku sih mengatakan buntung.
Meskipun ini tanggal tua bagi aku, Alhamdulillah gak semudah itu aku percaya
terhadap modus yang (mungkin) penipuan. Kita sebagai penjual harus menaruh
curiga, ketika ada calon customer yang membeli barang dari kita dalam jumlah
banyak tanpa nego-nego dan semua serba di iyakan oleh calon customer, bisa jadi
calon customer itu orangnya memang baik atau malah mereka penipu. Begitulah jualan
online, enaknya banyak, gak enaknya juga gak sedikit, hehe. Semua pekerjaan ada
resiko masing-masing, selama kita bekerja di jalan yang benar percaya aja semua
akan baik-baik saja.
Aku
gak yakin kalau foto SIM yang dikirim penipu itu, benar foto si penipu. Bisa jadi
itu foto SIM orang asal comot atau SIM palsu, logikanya penipu gak pernah memberi
tau identitas aslinya. Semoga jika benar itu SIM asli mbak nya, mbak nya bisa
kasih klatifikasi jika dia tidak pernah terlibat tindakan penipuan.
Semoga
pengalaman pribadi yang aku sharing ini, bisa bermanfaat terutama untuk yang
bergelut di bidang bisnis online. Jangan lupa kalau sedang membutuhkan
furniture berbahan kayu solid, harga kompetitif dan jelas gak nipu hubungi aku
melalui komentar dibawah atau di sosial mediaku (loh iklan? :D).
No comments:
Post a Comment