Nasi Cumi Hitam Madura Pak Kris Malang - DokPri
Berhubung salah satu descjob ku adalah memantau sosial media, facebook salah satunya maka gak heran kalau aku banyak tau info dari sosial media besutan Mark Zuckerberg tersebut. Saat sedang memantau group jual beli di Malang aku menemukan postingan Pak Kris yang sedang mempromosikan nasi cumi hitam Madura. Meskipun aku pernah tinggal di Surabaya yang notabene dekat dengan Madura tetapi aku belum pernah tau nasi cumi Madura. Bermula dari rasa penasaran tersebut, aku googling apa sih nasi cumi hitam Madura itu dan setelah googling muncullah keinginan untuk makan di warung Pak Kris untuk merasakan resep rahasia dan turun temurun asli Madura.


Sepulang kerja, aku menembus macetnya Jalan Sumbersari, Jalan Bendungan Sutami dan akhirnya sampai lah di Jalan Galunggung No 67J tempat dimana warung Pak Kris berada. Lokasinya mudah dicari karena dekat dengan perempatan Galunggung yang selalu rame. Sampai di warung aku bertemu dengan beberapa driver gojek yang sedang menerima orderan nasi cumi hitam Madura Pak Kris, rame juga lho warung Pak Kris ini.

Driver Gojek sedang antri di Warung Pak Kris - DokPri
Warungnya sih kecil tapi rapi, bersih dan karena ada cermin ditembok warung memberi kesan luas pada warung ini. Eh ada wifinya juga lho. Meskipun warungnya rame kita tak perlu menunggu lama untuk seporsi nasi cumi hitam Madura, pelayanannya cepat. 


Layout dalam warung Pak Kris - DokPri

Ada wifinya di warung Pak Kris - DokPri

DokPri

Waktu itu aku memesan menu standartnya Pak Kris yaitu nasi cumi seharga Rp 17.000/porsi dan es jeruk manis satu gelas besar seharga Rp 5.000. Awalnya skeptis karena melihat porsi nasinya yang terlihat sedikit tetapi setelah makan ternyata kenyang juga, hehe. Nasi cumi hitam Madura sendiri terdiri dari nasi putih hangat, serundeng, sambal pencit khas Madura, peyek, mie dan tentu saja cumi yang dimasak beserta tintanya sehingga berwarna hitam. Aku pikir akan pait atau amis ketika makan cumi yang dimasak beserta tintanya ternyata tebakanku salah, enak lho, nagih malah. Aku salah satu orang yang percaya kalau nasi putih masakannya orang Madura selalu enak dan ini juga terbukti di warung Pak Kris. Sebenarnya untuk makan nasi cumi itu akan lebih nikmat apabila disantap bersama sate usus dan kerang tetapi karena aku baru makan nasi cumi pertama kali jadi mau merasakan yang benar-benar nasi cumi dulu, nanti deh selanjutnya baru pake ‘topping’, hehe.


Nasi cumi hitam Pak Kris, Malang - DokPri

Ada berbagai macam olahan cumi yang bisa kalian nikmati di warung Pak Kris seperti nasi cumi premium (cumi yang di dalamnya ada telurnya), nasi cumi setan pedas dan lain-lain. Jangan salah meskipun nama warungnya “nasi cumi hitam Madura Pak Kris” tetapi disini ada menu non cumi lho, berikut daftar menunya : 


DokPri

DokPri
DokPri

Menu nasi cumi hitam Pak Kris Malang - DokPri

Overall, nasi cumi Pak Kris itu enak dan bisa dijadikan langganan apalagi di Malang kalau malam kan rata-rata jualannya penyetan jadi kalau bosen penyetan dan mau sesuatu yang beda bisa melipir ke warung Pak Kris. Oya, untuk yang di Jakarta dan pengen coba salah satu makanan khas Madura ini bisa ke Jawara Foodcourt Jln Meruya Ilir Raya No 25, Jakarta Barat.


Dokpri

Harap maklum judulnya click bait, penulis sedang menaikkan trafik blog agar supaya ada Adsense :D


Sejak opening pada bulan Februari 2018, hype dari anak muda Blitar begitu luar biasa itu terlihat dari postingan di sosial media dan ajakan beberapa temanku untuk mencoba café baru ini. Dalam hal ini, aku bisa bilang sosial media marketing bekerja dengan baik. Selain itu, menurut aku kuning café adalah salah satu café di Blitar yang paling niat design nya selain de classe gelato.


Kuning cafe tampak dari luar - Dokpri


Tapi masak iya café hanya menjual design aka spot foto instagramable? Meskipun hal itu sah-sah aja sih dan memang banyak yang melakukan. Tapi aku tipe orang yang percaya kalau café hanya mengandalkan design yang kece tanpa dibarengi rasa menu makanan atau minumannya itu gak akan bertahan lama eksistensinya, paling sekali coba udah gak balik lagi.

Pintu masuk kuning cafe - Dokpri


Untuk menghindari prasangka akan hal itu, aku mengajak temanku yang sesama tuna asmara untuk mencoba kuning café yang saat itu sedang hits banget. Aku sih gak memburu label hits (ingat umur juga) tetapi aku kesana beneran untuk makan dan mencari bahan untuk nulis di blog. Ternyata ajakanku tidak disambut baik beberapa temanku karena alasan harga, yaass mereka mengira harga makanan dan minuman di kuning café itu mahal banget mengingat fancy nya tempat itu. Sedihnya lagi, mereka tau itu dari “katanya”. Sebagai orang yang tidak mudah percaya, aku stalking harga menu mereka dan ternyata tidak seperti “katanya”. Ya, aku memang gak berdomisili di Blitar tapi aku tau benar berapa sih UMR Blitar, gimana daya beli masyarakat Blitar, bodoh saja kalau owner café tidak melakukan survey pasar sebelum mematok harga dari menu yang mereka jual, tenang aja pasti udah dipikirin kok dan gak bakalan over price. In this case, aku bilang kuning café harganya gak over price (kemahalan), masih terjangkau kantong orang Blitar dan yang paling penting harga mereka sudah sesuai dengan kualitas rasa, penyajian dan konsep tempat yang ditawarkan, worth it to try. Oya, perlu digaris bawahi juga ya mahal atau enggak itu relatif dan ini adalah opini pribadiku. 

Dokpri 



Menu kuning cafe - Dokpri



Menu kuning cafe - Dokpri
Menu di kuning cafe - Dokpri 





Menu di kuning cafe - Dokpri

Menu di kuning cafe - Dokpri

Menu di kuning cafe - Dokpri

Menu di kuning cafe - Dokpri
Singkat cerita, ketika aku pulang ke Blitar ada temenku yang mau nemenin ngafe disini, kebetulan juga malam minggu jadi ada live music nya, romantis. Cuma sayang aja karena waktu itu aku sedang patah hati (apa sih) dan lokasi tempat duduknya yang gak pas jadi gak bisa menikmati live music dengan leluasa. Oya, ketika aku datang sebenarnya masih ada tempat duduk di depan panggung live music dan belum ada yang reservasi tetapi aku gak boleh duduk disana, lah duduk kok diatur-atur sih. Demi mendapat jawaban yang akurat, aku bertanya langsung dengan karyawannya kuning café yang sepertinya dia spv karena seragamnya beda sendiri. Begini katanya “ma’af Bu, ibu tidak bisa duduk disitu karena itu kan kursinya banyak jadi diperuntukkan untuk pengunjung dalam jumlah banyak sedangkan ibu kan cuma bertiga jadi kami rasa di balkon luar masih bisa” lalu aku pun menjawab “ma’af ya mbak, memangnya saya sudah terlihat tua atau sudah bersuami ya sampai dipanggil “ibu”?” mbak nya lalu tertawa geli dan meminta ma’af (joke). Ya, aku paham tentang maksud pengaturan kursi itu. Fyi : live music nya ada dilantai 2. 

Suasana kuning cafe - Dokpri
View dari balkon kuning cafe - Dokpri

Dokpri

lantai 1 kuning cafe - Dokpri

Setelah duduk dan memilih menu aku melihat sekeliling, bener kok design café ini bagus dan memperhatikan setiap detail bahkan toiletnya pun pakai kloset duduk dan disediakan tissue, wastafelnya juga bagus. Dari hasil pengamatanku, yang datang ke café ini bukan hanya dua sejoli yang sedang kasmaran tetapi juga keluarga. Ya, café ini juga cocok untuk hangout bareng keluarga, nice.


Aku menunggu makananku cukup lama, kurang lebih 30 menit. Aku kira karena malam minggu dan pengunjungannya memang sedang membludak, aku sudah maklum duluan. Tetapi aku tidak bisa diam, ketika dua sejoli yang pesan makanannya setelah aku, makanannya datang terlebih dahulu. Akhirnya aku nanya ke spv tadi dan baru deh ketahuan kalau catatan pesananku hilang. Kok bisa? Yawes lah namanya juga manusia yg tak luput dari salah. Makanannya pun datang dan menurut aku kopinya enak, hot cappuccino ya. Kalau untuk makanan besar nanti ya di update lagi karena aku ada rencana makan bareng sama keluarga disini. Rata-rata makanan berat disini Chinese food.  

Makanan datang - Dokpri 
Dokpri

Overall, kuning café itu worth to try. Harganya gak mahal banget mengingat kualitas rasa dan suasana café yang ditawarkan, wifi nya kenceng juga lho. Harapanku sih mengingat kota Blitar yang semakin “rame” akan banyak café sejenis kuning ini yang niat nge-design dan jual rasa makanannya biar apa? Biar anak muda Blitar semakin banyak pilihan café nya.