DokPri

Makanan pedas memang tidak ada matinya, setelah sempat booming keripik pedas, makaroni pedas, ayam pedas (ayam jerit), geprek pedas dan lain-lain sekarang muncul bakso pedas. Tunggu dulu, ini bukan bakso pedas seperti yang sudah-sudah, yang hanya basonya (pentol) saja yang di isi cabe tapi ini kuahnya juga pakai cabe, pentolnya pun juga. Udah bisa bayangin gimana pedasnya?

Bakso Blendi Latifa Kyut Blitar - DokPri

Merujuk kata Blendi bagi orang Blitar, Blendi itu artinya sayur lodeh (biasanya nangka muda/tewel) yang dimasak sangat pedas dan sudah dihangatin beberapa kali. Nah kalau bakso blendi berarti secara harfiah artinya bakso yang sangat pedas. Mungkin penamaan “Bakso Blendi” bertujuan untuk mengangkat kearifan lokal dan sebagai trade mark kalau bakso pedas ini dari Blitar, kreatif!

Orang Jawa Timur (termasuk Blitar) terkenal menyukai makanan pedas sehingga tak heran jika muncul ide membuat bakso blendi. Aku sendiri sudah tau ada bakso Blendi sekitar Maret 2018 tetapi baru kemarin (27-5-2018) sempat mencoba, well mungkin lebih tepatnya hanya memfoto dan icip sedikit karena aku gak bisa makan pedas. Selain mumpung booming, yuks aah di tulis biar yang sedang membutuhkan referensi terbantu. Disclaimer , ketika aku mencoba bakso blendi, aku sedang tidak puasa. 

DokPri
Bakso Blendi Latifa Kyut, iya bener itu kok namanya. Mungkin terdengar silly tapi nama ini terinspirasi dari nama anak sang penjual. Ketika aku search “bakso blendi Blitar” yang muncul pada peringkat pertama google maps adalah bakso blendi yang beralamat di Bangsri Nglegok tapi bukan bakso itu yang aku maksud. Setelah membaca beberapa blog kuliner dan bertanya pada teman barulah aku tau kalau bakso blendi latifa kyut ada di barat SPBU Pakunden sekitar 500 meter, selatan jalan ada plangnya lalu masuk. Akses jalannya sempit, hanya muat satu mobil dan akan kesulitan putar balik ketika hendak pulang, disarankan bawa motor saja. Oya, kalau mau search di google maps ketik saja “Bakso Blendi Latifa Kyut” dan aku juga sudah me-review di google maps :D (as local guide saya harus aktif).
 
DokPri
Kalau ada pertanyaan, kenapa kalau mau nyobain bakso blendi harus ke Latifa Kyut? Bukannya sekarang sudah banyak yang jualan bakso blendi dimana-mana (maksudnya di Blitar lho ya)? Jawabannya adalah bukankah cinta pertama itu selalu berkesan :) maksudnya begini lho, Latifa Kyut itu pelopor jadi sudah sewajarnya kita mencoba dari yang pertama membuat inovasi bakso blendi ini.

Warung bakso blendi latifa kyut, wait sekiranya pas atau gak menyebut tempat ini sebagai warung karena sebenarnya ini adalah rumah tinggal yang dijadikan warung, feel like home. Disini ada free wifi dan karaoke gratis lho, begitu yang aku baca dari tulisan ditembok warung. Sepertinya tak perlu banyak-banyak membahas tentang warungnya karena main course dan tujuan utama aku kesini adalah untuk menikmati sensasi pedas bakso blendinya. 

Warung Bakso Blendi Latifa Kyut - DokPri

Aku memesan bakso blendi komplit yang berisi satu pentol besar (di dalamnya ada cabenya lagi lho), somay (lupa gak hitung jumlahnya), tahu, mie dan keripik seharga Rp 7.000/porsi, kalau ada yang tanya kok harganya gak sesuai daftar menu, ya aku juga gatau :D. Ketika bakso dihidangkan yang tercium kuat adalah aroma cabe pedasnya. Aku hanya mencoba pentolnya saja, tidak dengan kuahnya karena aku sudah tau akan kelemahanku yang tidak bisa makan pedas. Rasanya gimana? Satu rasa yaitu pedas! 

Daftar Menu - DokPri

Disini sebenarnya ada juga bakso biasa tapi kayaknya gak afdol aja kali ya, makan di tempat yang ber-tagline pedas tapi gak makan pedas. Bagi penyuka pedas atau sedang menguji ketahanan makan pedas sepertinya tempat ini sangat cocok, bisa buat challenge juga lho. Selamat mencoba bakso blendi latifa kyut, semoga terkesan dan kepedesan.  

Bonus, in collaboration with cokelat nyomot :D