credit to bone.go.id



“ngeblog nya nanti aja kalau udah bisa photoshop jadi tampilan blog nya bisa artsy

“gak jago editing, malu mau ngeblog”

“tulisan masih ecek-ecek, gak pantes punya blog”

“paling kalau aku punya blog juga gak bakalan ada yg baca”

“aku gak pinter nulis yang ada nanti diketawain”

“suka sih ngeblog tapi bingung mau nulis apaan”

“aah gak pinter masalah pemrogaman”

“suka nulis sih tapi gak bisa maenan blog”

Dan masih banyak lagi alasan yang membuat kita gak take action.

Aku pernah di fase itu tapi kemudian tersadar “kenapa sih gak mulai dulu aja, kenapa kita terlalu banyak alasan, kenapa kita underestimate pada diri sendiri”. As you know, blog ku sangat sangat sederhana dari semua aspek mulai dari design, tulisan dan pembahasan tapi kenapa aku tetep pede ngeblog? Aku percaya kesempurnaan itu mustahil tetapi untuk menuju sempurna itu bisa diusahakan, usahanya ya harus coba terus dan terus, harus mulai dulu aja.

Kalau mau flashback, gaya tulisanku dari awal ngeblog (yang serius) pasti udah berkembang, udah konsisten juga dengan target 1 tulisan tiap minggu. Jelek dulu gak apa-apa, nanti juga bagus. Untuk menjadi bagus (dalam hal ngeblog) selain bakat kan ada faktor latihan, latihannya ya nulis terus dan terus. Btw, yang bilang tulisanku berkembang siapa? Ya penilaianku sendiri sih, narsis!

Motivasi ku awal ngeblog supaya punya buku catatan digital dan “legacy”. Kata peribahasa gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama. Gak ada niat buat adsense bahkan gak tau apa itu adsense sebelumnya tapi seiring berjalannya waktu, blog walking jadi tau deh dan Alhamdulillah blog ini sudah adsense approval. Uang itu bonus ya kawan dan biar lebih semangat nulisnya. Dan satu pembuktian juga kan, dari yang gak ngerti apa-apa asal mulai dulu aja dan mau belajar jadi paham J

Kalau kalian kira buat ngeblog harus punya device yang waah, I tell you kalau aku cuma pakai laptop jadul dan kamera hp untuk dokumentasi. Device itu nomor kesekian, yang penting niat, mulai dulu aja dan konsisten.

Sebelum aku nulis, biasanya aku bikin draft poin – poin apa yang mau aku share tapi itu agak jarang sih, biasanya nulis ngalir gitu aja. Seringnya aku baca artikel yang relate dengan apa yang mau aku tulis, bukan untuk plagiat tapi lebih cari referensi tambahan informasi sekaligus cek ke-validtan info dan mengembangkan hobi baca juga, hehe.
Pernah gak sih kalian googling, misal “harga menu di café x” dan menemukan blog atau artikel yang sangat membantu. Pastinya sering dong. Nah aku pengen juga begitu, apa yang aku tulis bisa membantu bagi yang sedang mencari referensi info, membantu dapat pahala kan? J

Ngomong-ngomong soal kekurangan dalam blogku, banyak bangeettt lah ya kalau mau disebutin satu per satu mungkin bisa jadi banyak halaman tapi justru itu yang membuat aku termotivasi dengan terus belajar untuk memperbaiki. Contoh sederhananya, supaya caption difoto yang di highlight gak bertuliskan “xnnxneded” itu sedang on process aku perbaiki. Terkadang keterbatasan waktu atau mungkin males ya, untuk memperbaiki dan upgrade pengetahuan teknis menganai blog itu sangat susah dilakukan.

Sekian dulu “my thought”. Semoga kalian termotivasi untuk terus dan tetap menulis, berbagi informasi dan pemikiran positif.

Malang, 17 Agustus 2018
Caraku merayakan dan memaknai kemerdekaan dengan terus menulis dan gak banyak cari alasan ketidakmampuan serta kemalasan, mulai dulu aja!



Sweet Pea Cafe Blitar (tampak depan) - DokPri

“Makan yuuks”

“Kemana?”

“Cobain tempat baru”

“Yaudah ayo”

Tanpa ekspetasi dan tidak tau apa-apa, akhirnya aku diajak teman ke sweet pea café yang beralamat di Jln Veteran No 14, Kota Blitar. Ketika sampai di lokasi, hal pertama yang aku kagumi adalah design bangunan yang khas bangunan jaman Belanda. Usut punya usut, setelah baca beberapa blog ternyata bangunan ini dulunya adalah bekas rumah sakit Aminah yang sudah tidak terpakai. Eeiitss, jangan parno dulu karena kesan seram dari bangunan ini sudah tidak ada lagi, yang ada malah kesan romantis.

Sweet Pea Cafe (tampak dari dalam) - DokPri

Café ini perpaduan antara vintage dan garden. Gaya vintage terlihat jelas dari model bangunan yang memang bangunan lama dan ornamen yang digunakan pada perabotan, sedangkan gaya kebun atau garden terlihat ketika kita ke bagian outdoor yang terdapat banyak bunga dan center of point nya tentu replika sangkar burung besar yang sengaja diletakkan ditengah-tengah.

Replika Sangkar Burung - DokPri
Oke, berlanjut ngomongin menu makanannya. Waktu itu karena agendanya curhat, kami sengaja gak memesan makanan berat. Kami waktu itu (29 April 2018) memesan strawberry milkshake, chocolate milkshake, onion ring tempura dan gyoza. Gyoza itu apa? Biar foto menu saja yang berbicara, hehe 

Menu Sweet Pea - DokPri 





 
Menu Sweet Pea - DokPri
Dari semua menu yang aku pesan, favoritku adalah onion ring, terlepas karena aku penggemar berat onion ring tetapi onion ring disini memang enak, crispy. Rasa milkshake yang dibanderol Rp 19.000/gelas menurutku B aja, kecuali gula yang ada diatasnya memang aesthetic untuk difoto. Masalah harga, eemmm ini mahal untuk ukuran pendapatan rata-rata orang Blitar. Jadi ada beberapa kemungkinan orang kesini, karena penasaran, numpang eksis dengan foto-foto dan memang niat makan. Kalian kelompok yang mana? 

Menu yg aku pesan - DokPri
Strawberry dan Chocolate Milkshake - DokPri

 
Onion ring - DokPri
 
Gyoza - DokPri
Terlepas dari itu semua, dengan adanya sweet pea café kita warga Blitar patut bersyukur karena artinya semakin banyak pilihan tempat nongkrong. Beberapa hal yang aku suka dari sweet pea café adalah tempar parkir luas, pelayan ramah, wifi kencang dan design café yang enak banget buat nongkrong. Eh tempatnya juga bersih banget lho.

Bagian Outdoor Sweet Pea Cafe - DokPri 


Meja bercorak vintage - DokPri 

 
Menuju bangunan utama - DokPri
Sayang, aku ke sweet pea siang hari padahal konon katanya kalau malem, suasana café ini semakin romantis apalagi ada spot untuk live music. Dengan konsep café sebagus ini, tentu banyak spot foto instagramable tapi aku justru gak banyak foto untuk blog disini karena malu, pengunjung sedang banyak dan mau foto-foto dilihatin terus, haha. 

Spot foto instagramable - DokPri    

 
Banyak juga yg foto disini - DokPri